TKI, "Serbu" Bukit Jalil!


Selasa, 21 Desember 2010 | 05:11 WIB
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Suporter tim nasional Indonesia penuh semangat memberi dukungan selama Piala AFF 2010. Pada partai final pertama di Malaysia, 26 Desember, Indonesia berharap "serbuan" TKI untuk mendukung perjuangan mengalahkan tuan rumah.
TERKAIT
JAKARTA, KOMPAS.com — Tenaga kerja Indonesia atau TKI di Malaysia, yang jumlahnya sekitar 3 juta, bakal menjadi pasukan pendukung garis depan saat timnas Indonesia melawan Malaysia di partai pertama final Piala AFF 2010, 26 Desember nanti. Kehadiran dan dukungan mereka akan sangat berharga. Maka dari itu, para TKI pun diimbau untuk menyerbu Stadion Bukit Jalil.
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie memohon para TKI di Malaysia untuk memerahkan Stadion Bukit Jalil. "Ada 3 juta TKI di Malaysia, kita harapkan mereka bisa memerahkan stadion saat Indonesia berhadapan tuan rumah Malaysia pada leg pertama babak final AFF Suzuki Cup ini," ujar Aburizal Bakrie di Jakarta, Senin (20/12/2010).
Hal yang sama juga disampaikan Pelatih Indonesia, Alfred Riedl. Dukungan buat Indonesia memang sangat diperlukan karena ini partai yang sangat menentukan. Bukan saja menentukan kemenangan dan gelar juara, melainkan kepercayaan diri serta harga diri bangsa.
"Separuh saja stadion dipenuhi oleh warga negara Indonesia di sana, itu sudah sangat bagus, dan kami kembali mendapatkan dukungan yang besar. Kita harapkan setengah stadion bisa diisi oleh pendukung Merah Putih," ujar Alfred Riedl saat rombongan Timnas diundang Aburizal Bakrie.
Kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga mengharapkan hal sama.
"Kita harapkan saudara-saudara kita, para TKI, bisa menjadi suporter untuk memberikan semangat kepada tim nasional sepak bola Indonesia yang akan berlaga pada final Piala AFF Suzuki 2010," kata Anas di Jakarta, Senin (20/12/2010).
PSSI tentu tak ketinggalan. Bahkan, PSSI meminta pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia untuk mengerahkan TKI untuk mendukung timnas Merah Putih pada final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (26/12/2010).
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Jakarta, Senin, mengatakan, guna melancarkan permintaan itu, pihaknya mengirim Sekjen PSSI Nugraha Besoes untuk mengurus segala sesuatunya, termasuk bertemu dengan pihak LOC Malaysia.
"Besok, Selasa (21/12/2010), tim yang dipimpin Pak Sekjen akan berangkat. Selain meminta kepada KBRI mengerahkan TKI, tim juga akan melihat langsung kesiapan pendukung timnas mulai dari hotel, transportasi, hingga lokasi latihan," katanya.
Menurut dia, persiapan menjelang pertandingan sangat diperlukan. Apalagi, pertandingan pertama akan dilakukan di kandang lawan yang juga memiliki fanatisme suporter yang kuat.
Ia menjelaskan, khusus untuk pertemuan dengan pihak LOC Malaysia, tim akan meminta kemudahan bagi suporter asal Indonesia yang akan melihat langsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, terutama dalam hal pembelian tiket.
Selain itu, PSSI juga meminta kepada LOC Malaysia untuk memberikan jaminan keamanan seperti yang dilakukan oleh pihak LOC Indonesia saat Malaysia menjalani pertandingan babak penyisihan Piala AFF 2010 lalu.
Sebenarnya, tanpa diminta pun mereka akan "menyerbu" Bukit Jalil. Itu sudah mereka buktikan ketika Indonesia menghadapi Malaysia di leg kedua semifinal Piala AFF 2004 (dulu masih bernama Piala Tiger). Bahkan, mereka rela diserang fisik oleh suporter Malaysia di stadion. Hasilnya, Indonesia menang 4-1 dan lolos ke final, meski akhirnya kalah dari Singapura.
Akan lebih baik jika tidak hanya meminta TKI, tetapi juga memfasilitasi mereka secara serius, juga menjaga keamanan mereka. Sebab, mereka sudah berjuang keras di negeri orang meningkatkan devisa negara serta kesejahteraan keluarganya dan kadang mendapat siksaan. Seringgit sangat berarti bagi mereka karena dicari dengan keringat dan bahkan darah.
Maka dari itu, semoga rencana PSSI dan KBRI dalam memobilisasi TKI benar-benar memudahkan mereka. Syukur-syukur mereka tanpa mengeluarkan sepeser pun uang. Sebab, pertandingan ini tak ubahnya perjuangan yang hasilnya sangat menentukan perasaan hati seluruh bangsa.
Namun, terlepas dari itu, para TKI adalah pejuang yang sebenarnya. Mereka bukan mengejar citra, melainkan hakikat perjuangan. Mentalitas dan semangat mereka sudah terbukti. Daya tahan mereka juga tak perlu dipertanyakan. Nasionalisme mereka juga oke punya.
Dengan demikian, sudah hampir pasti ribuan TKI akan berduyun-duyun menyerbu Bukit Jalil buat membantu perjuangan Firman Utina dkk. Seperti pada Piala Tiger 2004, mereka telah menunjukkan militansi sebagai pemain ke-12 tim "Garuda".

 

0 komentar:

  • chumol.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.